Minggu, 23 Desember 2012

wisata kab. sragen

GOR Diponegoro Sragen

GOR Diponegoro sragen merupakan tempat dimana masyarakat Sragen dapat menyalurkan hobi berolah raganya. Sebelum dibangun menjadi sebuah gedung olah raga, tempat tersebut merupakan tempat pemakaman orang Cina. Ketika Bupati masih dijabat oleh Bapak Suryanto PA, pemakaman orang Cina tersebut dipindah ke Gunung Banyak, tanah di jalan Perintis Kemerdekaan itu kemudian didirikan sebuah gedung olah raga. Drs. Harjuno Toto, MM, Kepala Bidang Aset Dinas Tata Kota Kabupaten Sragen menuturkan, nama DIPONEGORO diambil dari nama pejuang Indonesia yang bernama Pangeran Diponegoro. Harapannya, setiap orang yang melakukan aktivitas olah raga di GOR Diponegoro ini juga memiliki semangat juang yang tinggi dan tidak pantang menyerah seperti Pangeran Diponegoro. Seiring berjalannya waktu setelah tonggak kepemimpinan ditangan Bupati Sragen H. Untung Wiyono, GOR Diponegoro ditetapkan sebagai tempat olah raga dan rekreasi. Mulai dari tahun 2005, telah dibangun fasilitas – fasilitas tambahan berupa gedung badminton, gedung senam lantai, senam alat / fitnes, gedung tinju, panahan, gedung tenis meja, taman bacaan, mushola, panjat tebing, arena bermain anak, jalur refleksi, arena skate board dan free style bike dan beberapa fasilitas olah raga lain. Semua gedung-gedung olah raga tersebut lengkap dengan sarananya. Dengan penambahan fasilitas ini masyarakat Sragen dapat menikmati berolah raga maupun berekreasi. Mengolahragakan masyarakat dan memasyarakatkan olah raga, adalah salah satu tujuan dibangunnya fasilitas – fasilitas yang dibangun di dalam GOR DIPONEGORO. GOR DIPONEGORO dibawah pengelolaan Dinas Tata Kota. DTK ( Dinas Tata Kota) Bidang Aset. Bidang Aset DTK, selain mengelola GOR Diponegoro juga memelihara aset atau bangunan lainnya di Sragen yaitu gedung Kartini, gedung KNPI, Lapangan Taruna, Alun – Alun, Bumi Perkemahan, Padepokan Mas Karebet dan Pacuan Kuda. Awalnya, GOR Diponegoro selain tempat untuk berolah raga juga digunakan untuk kegiatan-kegiatan yang lain seperti, konsesr musik atau parade seni budaya. Namun sekarang GOR Diponegoro hanya dikhususkan untuk kegiatan olah raga dan rekreasi saja. Menurut Drs. Harjuno Toto, hal tersebut dikarenakan agar tidak mengganggu aktivitas masyarakat dalam berolahraga maupun berekreasi. Bahkan untuk mewujudkan GOR Diponegoro sebagai tempat yang bersih dan nyaman untuk berolah raga, pihak pengelola mengeluarkan aturan yang tidak memperbolehkan merokok di lingkungan GOR Diponegoro. Dinas Tata Kota juga telah menyediakan tempat-tempat sampah yang terdiri dua jenis tempat sampah yang berbeda, organik atau an organik, supaya masyarakat dapat memilah – milah sampah yang mereka buang. Untuk menjaga kebersihan dan keamanan GOR, ada delapan orang yang setiap hari membersihkan seluruh wilayah GOR dari pukul empat pagi sampai pukul dua belas siang. Selain itu ada Petugas piket dari Dinas Tata Kota yang secara bergiliran menjaga GOR. Dilingkungan GOR juga disediakan fasilitas taman bacaan yang dikelola oleh UPTD Perpustakaan Dinas Pendidikan Kabupaten Sragen. Setiap hari taman bacaan tersebut terbuka untuk umum selama jam kerja. Masyarakat yang akan maupun selesai melakukan aktivitas oleh raga banyak yang menikmati fasilitas ini. Banyak sekali event-event olah raga yang telah dilakukan di GOR Diponegoro. Tahun 2007 lalu telah dilaksanakan lomba Barongsai tingkat Nasional, Kejurnas Bola Volly Yunior tingkat nasional, Bupati Cup tenis meja, maupun Kejuaran Pencak Silat. Saat ini di GOR Diponegoro sedang diselenggarakan Kapolres Sragen Cup 2008. Pertandingan ini diikuti oleh empat perwakilan tim bola volly putra dan putri dari masyarakat eks kawedanan Sragen, Gemolong, Gondang, Gesi dan satu tim putra putri dari Polres Sragen. Hari ini mereka bertanding memperebutkan juara satu sampai empat. Selain event – event kejuaraan, setiap hari GOR Diponegoro juga dipenuhi oleh siswa siswi dari sekolah – sekolah sekitar lingkungan GOR Diponegoro baik dari tingkat Taman Kanak – Kanak sampai tingkat Sekolah Menengah Atas. Pada hari Rabu dan Jumat, tempat tersebut digunakan untuk senam pagi oleh PNS di lingkungan Pemkab Kabupaten Sragen.

Sendang Ontrowulan Sragen

Lokasi Sendang Ontrowulan
Setelah mendengar kabar bahwa putranya bernama Pangeran Samudro meninggal dunia, ibunda R.A.Ontrowulan di Demak, terkejut. Beliau memutuskan untuk menyusul ke tempat Pangeran Samudro dimakamkan dengan diantarkan oleh abdi dalem Pangeran Samudro.
Ibunda berniat untuk bermukim di dekat makam Pangeran Samudro agar dapat merawat makam putra satu-satunya tersebut. Setelah setibanya di makam Pangeran Samudro, ibunda pengeran langsung merebahkan badannya sambil marangkut pusara putra yang amant dicintainya.
Ibunda pangeran pada suatu ketika dia merasa bertemu kembali dengan putranya serta dapat bertatap muka dan berdialog secara gaib. Ibunda pangeran mendapat petunjuk jika ingin bertemu dengan Pangeran Samudro harus melepas raganta dengan bersuci terlebih dahulu di sebuah sedang yang letaknya tidak jauh dari makam.
Ibunda pangeran setelah tersadar dan terbangun dari pusara putranya, dia bangkit dan pergi ke sendang untuk bersuci. Setelah itu, rambutnya yang sudah terurai dikibas-kibaskan dan jatuhlah bunga-bunga penghias dirambutnya. Bunga-bunga itu menurut cerita tumbuh menjadi pepohonan "nagasari" yang kini banyak dijumpai di lokasi.
Oleh karena tebalnya rasa keprcayaan ibunda Pangeran Samudro yang melampai batas keprihatinan, beliau akhirnya dapat mencapai muksa secara gaib sampai badan jasmaninya. Hal ini, tidak ada seorang pun tahu ke mana perginya R.Ay, Ontrowulan. Untuk mengenang peristiwa tersebut tempat suci diberi nama" Sendang Ontrowulan".

Ndayu Taman ASRI Sragen

Ndayu Park Sragen
Di Kabupaten Sragen telah berdiri sebuah tempat wisata bernuansa pedesaan yang sangat lengkap dan sarat dengan nilai pendidikan dan hiburan. Dayu Alam Asri begitulah objek wisata ini dinamakan. Sesuai dengan namanya, tempat wisata ini sangat dekat dengan nuansa alam nan asri. Terletak di Desa Dayu, Kecamatan Sragen sekitar 20 KM dari Kota Solo; Dayu Alam Asri menyimpan sejuta potensi yang siap dinikmati oleh para wisatawan dari berbagai usia. Selain karena keindahan alam pedesaan yang mempesona dengan deretan pohon jati yang menaungi areal seluas hampir 5 Ha, berbagai fasilitas pendukung telah disediakan demi kenyamanan para wisatawan yang berkunjung ke tempat ini. Antara lain : mini zoo , wahana bermain dan ketangkasan, agrowisata, resort, pendopo pertemuan, gazebo, kolam renang lengkap dengan arena luncuran, resto, dan sebagainya.

Sebuah kebun binatang mini ( mini zoo ) menjadi salah satu spot menarik dari objek wisata ini. Koleksi binatang yang hidup dan terpelihara dengan baik di mini zoo ini antara lain rusa, kanguru, landak, ular, burung merak, elang, berbagai jenis ikan langka seperti ikan lele afrika, ikan arapaima, dan alligator fish. Selain sebagai kebun binatang mini, tempat ini juga berfungsi sebagai tempat penangkaran beberapa jenis binatang di atas. Objek wisata ini memiliki konsep sebagai daerah tujuan wisata keluarga, sehingga semua orang dari berbagai usia dapat menikmati kenyaman an dan hiburan yang ditawarkan oleh tempat ini. Fasilitas-fasilitasnya pun tersedia lengkap baik bagi anak-anak, remaja, maupun orang tua. Masuk lebih jauh ke arena wisata ini, para wisatawan akan disuguhi sebuah taman lalu lintas di mana anak-anak bisa bermain dan belajar tentang disiplin berlalu lintas dengan cara yang tentu saja mengasyikan dan mudah diterima oleh mereka. Selain itu, mereka juga bisa bermain air sepuasnya di kolam renang yang lengkap dengan luncuran yang penuh warna.
Selain itu bagi para wisatawan yang menyenangi tantangan serta kegiatan yang cukup ekstrim dan menantang adrenalin, sebuah wahana flying fox yang terbentang di atas sungai selebar 50 M siap untuk dijajal. Atau jika Anda tidak begitu suka dengan ketinggian namun tetap menginginkan tantangan, cobalah untuk ber- canoeing menyusuri sungai Dayu. Ini tentu akan menjadi pengalaman yang sangat mendebarkan. Aktivitas air yang lain adalah memancing. Anda bisa memuaskan kegemaran Anda dalam hal memancing di sungai Dayu. Sejumlah perahu disediakan bagi Anda yang dapat di manfaatkan saat memancing atau sekedar untuk menikmati panorama alam dari atas permukaan air.
Untuk menambah citra tempat wisata ini sebagai objek wisata alam dan wisata agro, areal pertanian organik terhampar luas di sini. Berbagai jenis tanaman sayur dan buah tumbuh dengan sangat subur tanpa terkontaminasi dengan bahan-bahan kimia yang berbahaya karena semua tanaman ini menggunakan pupuk organik yang berasal dari kotoran hewan sehingga sangat sehat untuk dikonsumsi. Tanaman-tanaman tersebut antara lain : buah naga, pepaya jeruk, pisang, kacang panjang, cabai, tomat, pare, terung, singkong, ubi jalar, ceme, sawi hijau, mangga, tebu, padi, dan masih banyak lagi. Selain itu, di objek wisata ini juga bisa dijumpai tanaman Rosella yang daunnya setelah diolah bisa dijadikan minuman sejenis teh. Sebuah green house (rumah kaca) yang menaungi berbagai jenis tanaman hias yang sedap dipandang dan berbagai jenis tanaman obat juga telah didirikan di lokasi wisata ini.

Waduk Kedung Ombo Sragen


Lokasi Kedung Ombo Sragen
SI GERSANG NAN POTENSIAL DAN EKSOTIK DI SRAGEN UTARA

Waduk Kedung Ombo (WKO) merupakan salah satu bendungan terbesar yang pernah dibangun oleh pemerintah. Waduk yang mulai dibangun pada tahun 1980 dan selesai pada tahun 1991 ini terletak di 3 (tiga) wilayah kabupaten, yaitu Kabupaten Sragen, Kabupaten Boyolali, dan Kabupaten Grobogan. Waduk Kedung Ombo dibangun pada pertemuan Sungai Uter dan Sungai Serang yang terletak di Dukuh Kedungombo, Desa Ngrambat, Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan.

Kawasan Waduk Kedung Ombo mempunyai area seluas 6.576 Ha yang terdiri dari lahan perairan seluas 2.830 Ha dan lahan daratan seluas 3.746 Ha. Pemanfaatan WKO baru sebatas untuk irigasi, PLTA, perikanan, dan yang sekarang sedang dikembangkan adalah pengembangan potensi WKO di bidang pariwisata. Keberadaan WKO tidak hanya memberikan manfaat bagi tiga kabupaten yang menjadi daerah genangannya, namun juga bagi daerah-daerah lain. Sebagai contoh, daerah-daerah yang mendapatkan pelayanan irigasi dari WKO antara lain Demak, Kudus, dan Pati. Bahkan air WKO juga melayani sebagian kebutuhan air minum di Kota Semarang.

TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN WKO

WKO Dulu

Di waktu yang lalu, keberadaan WKO tidak bisa dilepaskan dari kesan negatif yang melekat padanya. Kesan negatif yang muncul akibat proses pembangunan waduk tersebut. Banyak warga masyarakat yang merasa sangat dirugikan karena rumah dan desa yang mereka huni harus ditenggelamkan untuk dijadikan daerah genangan air Waduk Kedung Ombo. Bagi mereka, WKO merupakan cermin ketidakadilan pada masa pemerintahan Orde Baru, yang antara lain berhubungan dengan ganti rugi tanah dan pelanggaran hak asasi manusia.

Ketika itu mungkin tidak pernah terpikir di benak masyarakat bahwa pembangunan Waduk Kedung Ombo akan memberikan manfaat yang besar bagi pembangunan dan perkembangan di daerah tersebut, serta peningkatan kesejahteraan hidup masyarakat. Mengingat daerah di sekitar WKO yang gersang sehingga sangat tidak mendukung bagi perekonomian masyarakat. Akibatnya, kondisi masyarakat di sekitar WKO pada umumnya miskin.

WKO Sekarang

Perkembangan pembangunan WKO yang telah dicapai pada masa ini mungkin tidak pernah terpikirkan oleh masyarakat sebelumnya. Berbagai potensi yang dimiliki oleh kawasan Waduk Kedung Ombo telah banyak yang dimanfaatkan dan dikembangkan. Saat ini, Pemerintah Kabupaten Sragen sedang berupaya untuk mengoptimalkan potensi WKO untuk memberdayakan masyarakat dan meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar. Konsep pengembangan kawasan WKO bertumpu pada potensi alam dengan tetap memperhatikan kelestarian alam. Konsep pengembangan ini bertujuan untuk meningkatkan daya tarik wisata sekaligus meningkatkan kesejahteraan penduduk setempat dengan tanpa meninggalkan upaya konvervasi alam, baik darat, air, maupun udara. Dengan demikian, pelestarian alam dapat sejalan dengan peningkatan kesejahteraan rakyat,

Potensi-potensi kawasan Waduk Kedung Ombo yang telah dikembangkan antara lain :

1. Bidang Perikanan

Potensi wilayah perairan WKO yang dapat dikembangkan untuk usaha budidaya ikan adalah seluas 2.830 Ha, sedangkan yang telah diusahakan oleh masyarakat adalah seluas 28 Ha untuk budidaya ikan nila merah, karper, gurame, dan patin. Ikan-ikan tersebut ada yang dipelihara dengan sistem keramba apung.

Ikan-ikan yang dihasilkan dari WKO sehat dan aman untuk dikonsumsi karena tidak tercemar oleh bahan atau zat yang dapat membahayakan kesehatan. Hal ini karena perairan WKO adalah salah satu perairan yang bebas dari pencemaran limbah kimia berbahaya yang berasal dari limbah pabrik atau industri. Masyarakat bisa berbelanja ikan-ikan tersebut di pasar ikan yang berada di sekitar waduk.

2. Bidang Pariwisata

Kawasan WKO memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan sebagai salah satu daerah tujuan wisata unggulan di Kabupaten Sragen. Banyak sisi menarik yang bisa menjadi faktor penarik para wisatawan untuk berkunjung ke kawasan ini. Salah satunya adalah WKO berada di lokasi yang strategis dalam artian kawasan ini terletak di posisi yang berdekatan dengan objek dan daya tarik wisata lain yang juga dimiliki oleh Kabupaten Sragen, antara lain : Wisata Ziarah Makam Pangeran Samudro di Gunung Kemukus yang berada di tepi Waduk Kedung Ombo; ODTW Museum Sangiran di Kalijambe yang berjarak ± 14 KM dari WKO; Wisata Ziarah di Makam Joko Tingkir dan ayahnya (Ki Kebo Kenongo) di Desa Butuh, Kecamatan Plupuh yang berjarak ± 35 KM dari WKO; dan Desa Wisata Batik Kliwonan di Kecamatan Masaran yang berjarak ± 37 KM dari WKO. Dengan demikian, para wisatawan bisa dengan mudah mengunjungi beberapa ODTW yang dimiliki oleh Kabupaten Sragen dengan tanpa menghabiskan banyak waktu untuk perjalanan. Selain itu, letak ODTW yang saling berdekatan ini memberikan peluang bagi masyarakat yang ingin membuat paket perjalanan atau usaha biro pariwisata.

Berbagai aktivitas menarik bisa dilakukan oleh para wisatawan di WKO, antara lain menikmati keindahan panorama WKO, memancing ikan, berbelanja di pasar ikan, dan berpetualang dengan perahu motor di pulau seluas 20 Ha yang berada di tengah waduk. Selain itu, di kawasan WKO telah berdiri sebuah lapangan pacuan kuda “Nyi Ageng Serang” yang dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas pendukung yang cukup memadai. Lapangan pacuan kuda seluas ± 15 Ha dengan panjang lintasan 600 M dan lebar lintasan 14 M ini merupakan miniatur dari lapangan pacuan kuda Pulomas di Jakarta dan pernah menjadi tuan rumah untuk kejuaraan pacuan kuda tingkat nasional. Kejuaraan pacuan kuda merupakan kegiatan rutin tahunan di kawasan WKO, yang tentu akan menjadi salah satu atraksi wisata yang menarik dan sayang untuk dilewatkan.

Selain itu, di hari-hari biasa para wisatawan dapat berkeliling (hiking) di sekitar WKO dengan naik kuda yang telah disediakan. Topografi yang bergelombang namun tidak terlalu curam memberikan daya tarik tersendiri bagi para wisatawan yang menyukai petualangan.

Fasilitas lain yang juga tersedia di kawasan wisata WKO adalah homestay. Para wisatawan yang berkunjung ke WKO dapat tinggal di rumah penduduk di sekitar kawasan, melihat dari dekat kehidupan sehari-hari masyarakat setempat, dan bahkan menjalani kehidupan seperti penduduk lokal untuk beberapa waktu. Dengan adanya fasilitas homestay ini diharapkan para wisatawan yang berkunjung mendapatkan pengalaman berwisata yang berbeda dan kenangan yang mendalam akan objek wisata ini.

Selain itu, pada saat ini sedang dibangun resto apung untuk melengkapi sarana penunjang pariwisata di kawasan wisata WKO. Para wisatawan dapat menikmati berbagai hidangan di tempat makan yang nyaman yang berada di atas air.

3. Bidang Olahraga

Berbagai aktivitas olahraga dapat dilakukan di kawasan wisata WKO, antara lain berkuda, menjelajah, memancing, berenang, naik sampan/canoe, bersepeda, berkemah, dan sebagainya. Selain itu, di kawasan WKO juga akan disediakan fasilitas untuk olahraga yang lain, misalnya jet ski dan terbang layang (gantole).

WKO di Masa Depan

Kawasan wisata Waduk Kedung Ombo akan terus berbenah. Pembangunan di kawasan ini tidak berhenti sampai di sini. Beberapa rencana pembangunan dan pemanfaatan potensi kawasan wisata WKO di berbagai bidang telah dirancang dan terbuka peluang yang lebar bagi para calon investor untuk turut berperan serta dalam pembangunan dan pengembangannya. Pengembangan diarahkan pada perbaikan dan peningkatan fasilitas yang sudah ada dan penambahan fasilitas baru.

Rencana pengembangan kawasan wisata Waduk Kedung Ombo antara lain:

· Pembangunan taman safari

· Pembangunan agrowisata jeruk dan lengkeng

· Pembangunan bumi perkemahan (camping ground)

· Peningkatan pemanfaatan lahan untuk budidaya sayuran dan buah organik

· Budidaya ternak walet

· Pembangunan dan penyediaan fasilitas olahraga air

· Pembangunan dan penyediaan fasilitas olahraga terbang layang (gantole)

· Pembangunan resort

· Pembangunan dermaga

· Pembangunan jaringan kereta gantung

· Pembangunan tempat pelelangan ikan

· Pembangunan pasar lelang sapi

· Pembangunan kolam renang

· Pembangunan lapangan mini golf dan lapangan tenis

· Pembangunan sarana dan prasarana (jalan, jembatan, jaringan telepon, tempat parkir, jaringan listrik, air bersih, dan sebagainya).

· Pembangunan arena bermain (play ground)

· Pembangunan rumah makan dan penginapan, dll.

INFORMASI UMUM

Lokasi

Kawasan wisata Waduk Kedung Ombo terletak di Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen (± 29 KM dari Solo atau ± 31 KM dari Sragen).

Rute Perjalanan

Kawasan wisata Waduk Kedung Ombo dapat ditempuh dengan melewati jalur sebagai berikut:

± 12 KM dari perempatan Sumberlawang ke arah utara menuju Duwet – Ngargotirto – Ngasinan – Ngargosari – belok kiri ke Jatironggo – WKO

Untuk mencapai lokasi lapangan pacuan kuda “Nyi Ageng Serang” dapat melalui jalur berikut :

± 9 KM dari perempatan Sumberlawang ke arah utara menuju Duwet – Ngargotirto – Ngasinan – Lapangan Pacuan Kuda “Nyi Ageng Serang”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar